 |
| Kepala BPJPH Haikal Hasan Jamin 1000 Persen: Tidak Ada Kandungan Babi Pada Food Tray MBG |
MEDIAHALUOLEO.WEB.ID - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan menegaskan, tak ada kandungan minyak babi pada nampan yang digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penegasan itu disampaikan Haikal usai acara Gathering Media dan Pengusaha Bersama Kepala BPJPH RI, Ahmad Haikal Hasan dengan Tema: "Menuju Wajib Halal Oktober 2026: Memperkuat Ekosistem Halal dengan Tertib Halal" di Mall Ciputra Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (06/10).
"Tidak ada kandungan minyak babi pada nampan MBG. Itu tidak benar, kami sudah mengeceknya langsung di laboratorium," kata pria yang akrab disapa Babeh Haikal ini.
Ia mengatakan, BPJPH sudah melakukan uji laboratorium. Hasilnya, nampan MBG yang digunakan di Indonesia tidak mengandung minyak babi.
Berita yang viral terkait nampan MBG mengandung minyak babi itu merupakan produk impor dari China, bukan Indonesia.
"Jadi ada kandungan minyak babi tapi itu digunakan di China. Yang digunakan di Indonesia (MBG) tidak mengandung minyak babi," ucapnya.
Ia menegaskan laboratorium BPJPH memiliki level tertinggi. Dengan begitu, hasil uji nampan MBG di Indonesia sudah dipastikan tidak mengandung minyak babi.
"Jadi bersih ya pada nampan MBG. Tidak ada minyak babi di nampan MBG. Nggak ada nampan mengandung babi. Nggak ada. Saya jamin, seribu persen," katanya.
***
###
*Haikal Hasan Sebut BPJPH Prioritaskan Kepala Dapur MBG Jadi Penyelia Halal*
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memprioritaskan kepala dapur dalam sertifikasi halal bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu dikatakan Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan di acara Gathering Media dan Pengusaha bersama dengan Tema: "Menuju Wajib Halal Oktober 2026: Memperkuat Ekosistem Halal dengan Tertib Halal" di Cibubur, Senin (06/10).
"Prioritas kita itu adalah pertama semua kepala dapur dalam proses pelatihan untuk menjadi penyelia halal," kata Haikal Hasan atau biasa disapa Babeh Haikal.
Menurut dia, untuk menjadi penyelia halal akan dilihat dari aktivitas kesehariannya. Semua akan terlibat, ada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan Kementerian Kesehatan.
"Prioritas kami makanannya, minumannya, prosesnya, dan orangnya. Saat ini semua dalam proses, yang sudah terdaftar 5.000 kepala dapur. Jumlah 5.000 kepala dapur ini kita buatkan pelatihan berkala sekali pelatihan 1.000 orang," jelasnya.
Haikal menjamin semua yang masuk ke Indonesia untuk keperluan MBG halal semua, jadi tidak ada lagi seperti isu-isu nampan pakai minyak babi.
"Untuk itu kita lagi usul untuk mencintai produk produk Indonesia. Lebih dulu kita gunakan prioritas produk dalam negeri. Kalau kurang baru kita tambah," ujarnya.
Dikatakannya, setelah proses sertifikasi halal selesai, maka berikutnya akan ada logo halal.
"Karena itu persyaratan dan bukti yang sudah di proses itu kalau bukti halal pasti ada logo halal nya, tapi bukan berarti yang sekarang tidak halal, saat ini masih dalam proses," jelasnya. (Hadi)