MEDIAHALUOLEO.WEB.ID | Mandonga - Malam itu, jam sudah menunjukan lebih dari pukul 22.00 WITA namun di Gedung Serbaguna KAHMI Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, 3/8/2025, suasana masih terasa ramai. Puluhan kader HMI dan KAHMI terlihat berkelompok tengah mengobrol. Mereka bertahan di sana untuk menunggu kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi yang hari-hari itu tengah melakukan kunjungan kerja ke Konawes Utara dan Kendari.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Denpasar itu menggunakan waktu sela untuk bersilaturahmi dengan anggota HMI dan KAHMI di sana. Kedatangan Viva Yoga disambut oleh anggota Presidium KAHMI Sulawesi Tenggara, Abdurrahman Saleh dan Muhammad Endang. Juga terlihat ada Mastri Susilo. Senior KAHMI di provinsi itu adalah pelaku sejarah dan peserta Kongres XXI HMI di Jogjakarta Tahun 1997 dan Kongres XXII di Jambi Tahun 1999.
Dalam silaturahmi, Viva Yoga mengatakan setiap datang ke daerah dirinya menyempatkan bertemu dengan anggota HMI dan KAHMI. “Bahkan kalau ada LK 2 dan LK 3 saya menyempatkan diri untuk menjadi pemateri”, ujar mantan Presidium KAHMI tiga periode itu. Dirinya kerap menyambangi kader dan alumni dari organisasi yang didirikan oleh Lafran Pane karena di organisasi ini ikatan yang terbentuk bukan hanya sekadar ide dan gagasan namun juga ikatan kebatinan. “Kalau sudah ikatan kebatinan semua serasa satu rasa satu jiwa”, tuturnya.
Dikatakan dirinya senang HMI selama ini masih on the track, yakni berpikir kitis, pintar, dan mampu mempertahankan independensi etis dan organisatoris.
Jaringan alumni HMI atau KAHMI diakui sangat luar biasa. Di berbagai lembaga kekuasaan, baik eksekutif, legislatif, dan judikatif, terasa peran dan kontribusi KAHMI. “Jadi yang bertanggungjawab terhadap maju mundurnya bangsa adalah KAHMI”, ujarnya. Hadirnya alumni HMI dalam segala struktur kekuasaan, menurut Viva Yoga harus dijadikan medan pengabdian kepada masyarakat, umat, dan bangsa. “Alumni HMI yang berada dalam kekuasaan harus bisa memberi manfaat dan kemaslahatan bagi semua”, ujar Wakil Ketua Umum PAN itu.
Dirinya mengingatkan alumni HMI yang masuk dalam kekuasaan cara berjuangnya berbeda dengan alumni yang berada di luar kekuasaan. “KAHMI warna warni tapi dengan warna warni itulah menjadikan indah”, tuturnya.
Viva Yoga mengatakan, sebagai bagian dari kekuasaan, dirinya saat ini merealisasikan bagaimana Asta Cita terwujud. Lebih lanjut diungkapkan Presiden Prabowo membentuk kabinet yang dikatakan besar bukan tanpa alasan karena Indonesia adalah negara besar setara dengan 27 negara di Eropa. “Penambahan jumlah menteri agar pemerintahan menjadi efektif dan efisien”, ungkapnya. Dirinya yakin tidak akan overlapping sebab ada kementerian koordinator.
Dicontohkan untuk membangun kawasan transmigrasi, bisa dikerjakan banyak kementerian. Selain Kementerian Transmigrasi juga bisa lewat Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta kementerian lainnya. “Semua kebutuhan transmigran dipenuhi oleh kementerian terkait”, ujarnya. (Winangun)
NEXT PAGES: